Senin, 05 Oktober 2015

Blogger Dan Scammer

Scammer adalah istilah untuk pelaku penipuan dengan menggunakan media online, seperti facebook, twitter, situs perjodohan, atau situs-situs yang lainnya.

Dan dari hasil sowan ke mbah google, ternyata scammer ini dibedakan menjadi dua jenis aliran utama.

Scammer harta, penipu yang mengincar harta kekayaan korban. Banyak kisahnya yang diangkat dan dilaporkan pada pihak berwenang. Mungkin karena korban scammer jenis ini lebih mudah melaporkan juga lebih mudah menunjukkan buktinya.

Korban scammer harta dalam melaporkan tindak kejahatan yang menimpa dirinya tidak terlalu banyak beban, dan transfer uang, atau pemberian sejumlah harta kekayaan dapat dengan mudah dijadikan sebagai bukti. 

Scammer cinta, penipu yang mengincar cinta dari korbannya atau menjurus kearah tindak kejahatan asusila. Menipu korban untuk diajak berhubungan intim, meminta foto bugil dan sejenisnya, merengut kehormatan dari korbannya.

Karena yang hilang adalah kehormatannya, maka korban scammer cinta ini lebih sulit untuk melaporkan tindak kejahatan yang dialaminya, mencari buktinya pun juga akan mengalami kesulitan. Kehormatan dari abg yang keperawanannya terenggut, atau kehormatan emak-emak dari keluarga baik-baik yang menjadi korban ulah scammer bejat.    

Lantas dunia nge-blog dan bloger pengelolanya apakah juga bisa menjadi seorang scammer? Selama masih bisa berlindung dibalik topeng anonim, maka blogger juga sama seperti pengguna akun facebook, twitter, dll, bisa menciptakan kesempatan yang sama pula.

Seperti saya misalnya, yang berlindung dibalik akun abal-abal seperti ini, maka dengan mudah juga bisa mencitrakan diri menjadi seorang bijak, petuah-petuah humanis, petuah-petuah anti keributan, humoris, dll.

Padahal, dibalik semua itu bisa saja saya ini seorang scammer penghasut yang menggiring pembaca saya untuk menjadi pendendam, merusak pertemanan, memancing keributan, tukang kompor perpecahan, dll. Dibalik topeng bijak saya bersembunyi sosok dewa Ares yang haus akan peperangan.

Kejahatan scammer bisa terjadi pada siapa saja, mungkin tidak pada  diri anda, tapi bisa saja terjadi pada anak anda, keponakan anda, saudara anda, dan lain sebagainya. Maka ada baiknya selalu ingat pesan bang napi, waspadalah, waspadalah, waspadalah......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar