Senin, 12 Oktober 2015

Penyerapan Anggaran, Berani Karena Benar Takut Karena Salah

MUNGKIN  lho ya jadi belum tentu benar (makanya pake huruf kapital, miring, tebal dan digarisbawahi), melambatnya penyerapan anggaran terutama didaerah bahkan DKI juga, katanya disebabkan oleh ketakutan para kepala daerah menggelontorkan APBD-nya.

Ketakutan itu katanya (lagi) didasari oleh rajinya KPK mencokok pejabat korup, yang kemudian diekori oleh kejaksaan dan kepolisian biar semakin dipercaya sama rakyat (baguslah, biar koruptor musnah).

Membuat pejabat daerah malu-malu dan takut untuk mengembangkan dan membangun daerahnya. Takut dicokok dan juga malu (malu-maluin para senior kalau sampai ketangkep), jadinya ya gitu lah banyak anggaran yang belum digunakan.

Dan hasilnya bisa ditebak, melambatnya pembangunan dan juga belanja daerah, berdampak pada banyak hal. Seperti perbaikan sarana dan prasana untuk masyarakt hingga berdampak kepada pelemahan rupiah (katanya lagi).

Tak berlebihan pula jika beberapa waktu lalu anggota dewan (tidak) terhormat hendak membatasi gerak KPK untuk hanya mengurus korupsi diatas 50 Milyar saja, dan juga KPK hendaknya meminta ijin terlebih dahulu untuk melakukan penyadapan.

Kelakuan mereka ini lebih mirip seperti gerakan menyelamatkan tuyul-tuyul mereka di daerah, sebuah ketakutan parpol terhadap berkurangnya setoran dari para tuyul mereka.

Bagaimana tidak, kepala daerah sekarang inikan seperti pundi-pundi untuk partai pendukungnya, bukankah mereka itu sering disebut petugas partai, bukan petugas pelayanan masyarakat.

Kalau kepala daerah ini benar-benar tidak ada kong kalikong atau slintat-slintut (baca: korupsi) dalam setiap proyek-proyek yang mereka kerjakan, kenapa pula mesti takut dengan KPK, takut dibidik dan dicokok KPK.

Asal benar dan bersih dari unsur korupsi, tidak berniat menyisihkan receh untuk sesaji tuan dan nyonya besar, sekalipun dilaporkan oleh siapa saja termasuk oleh lawan politiknya kenapa mesti takut. Berani karena pasti berada dijalur yang benar dan takut pastilah ada udang dibalik rempeyek, ada uang di balik proyek........


Tidak ada komentar:

Posting Komentar