Rabu, 07 Oktober 2015

Laron Pudak, Penanda Musim Hujan Akan Tiba

Tadi malam gerombolan laron pudak (laron kecil-kecil) datang menyerbu rumah, datang bergerombol mengerumuni lampu teras. Mengingatkan saya pada cerita orang tua saat masih SMP atau SMA, cerita turun temurun tentang laron pudak yang membawa tanda akan datangnya musim penghujan.

Beda dengan pengetahuan ilmiah untuk memperkirakan cuaca, datangnya musim hujan dan kemarau yang didasarkan pada arah angin, terutama angin muson Barat dan muson Timur. Arah angin ini menentukan kandungan air yang terbawa oleh awan, yang berakibat pada terjadinya musim kemarau dan musim penghujan.

Sementara para leluhur jaman dahulu mengandalkannya pada ilmu niteni (menandai), menandai pergerakan alam beserta para penguninya terutama kepekaan naluri dari binatangnya.

Naluri atau insting kebinatangan (dalam arti positif) ternyata sangat peka dalam membaca keadaan yang akan terjadi beberapa hari atau beberapa bulan kedepan. Contoh yang menarik dan banyak diteliti adalah kepekaan binatang dalam mendeteksi datangnya bencana alam. Gunung meletus, gempa bumi, bahkan tsunami pun bisa dirasakan atau dibaca terlebih dahulu oleh para binatang.

Entah darimana asalnya atau bagaimana cara melatihnya, yang jelas binatang-binatang ini begitu paham cara bertahan hidup ditengah ancaman bencana alam.  

Seperti juga keluar atau munculnya laron pudak, yang oleh para leluhur dijadikan penanda datangnya musim penghujan. Para laron ini seperti tengah mempersiapkan diri menyambut datangnya musim hujan, dengan tujuan utamanya adalah mempertahankan kelangsungan hidup dari koloninya.

Musim hujan dan kemarau ini bagi sebagian binatang seperti menjadi jam biologis untuk mempersiapkan dan mempertahankan kelangsungan hidup generasi penerusnya.

Benar atau tidak, menarik untuk ditunggu satu bulan kedepan. Seandainya benar, maka sangat layak manusia tetap melestarikan kearifan lokal seperti ini. Serta tetap mejaga alam lingkungannya agar binatang-binatang hebat ini tidak punah, agar bisa terus belajar dan mengasah insting kita membaca pergerakan alam, atau paling tidak tetap bisa membaca tanda yang telah diberikan oleh para binatang ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar