Tidak sama biasanya selalu dikaitkan dengan
keanehan atau ke-nylenehan, atau bisa dikatakan tidak seperti pada umumnya,
bahkan lebih jauh bisa dituduh kurang waras.
Sejauh mana orang menganggap suatu hal menjadi
nyleneh dan aneh, kembali tergantung pada sudut pandang dari orang tersebut.
Seperti misalnya dalam dunia merah dan kuning,
menjadi merah saja tentu akan dipeluk oleh sesama merah, dan menjadi kuning
akan digandeng oleh sesama kuning. Atau memilih menjadi jingga yang masih bisa
diterima keberadaannya oleh kuning dan merah.
Ketika menjadi merah, kuning dan juga jingga,
dimana warna mereka masih memiliki kesamaan dan kemiripan unsur, maka
kecenderungan untuk ditoleransi oleh salah satu warna masih menjadi peluang
yang besar. Keberadaannya masih dianggap tidak nyleneh dan aneh, dan masih
dianggap waras-waras saja.
Lantas bagaimana jika diantara merah, kuning dan jingga
tersebut tiba-tiba muncul warna biru yang tidak memiliki unsur diantara ketiganya?
Apakah merah, kuning dan jingga masih menganggap biru adalah hal yang masih
bisa ditoleransi keberadaanya?
Tak perlu dijelaskan, lebih enak kalau sesekali
mencoba mempraktekannya sendiri, jadi biar bener-bener mantep merasakan
jenak-jenak menjadi biru. Apakah merah, kuning dan jingga akan tetap bisa menerima keberbedaannya, ataukah justru malah akan menjadi musuh bersama? Selamat
mencoba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar