Jumat, 02 Mei 2014

Sistem Kekebalan Tubuh Anak Dan Tahapan Pertumbuhan Saling Terkait?

Ini hanya sekedar hasil pengamatan dan renungan pribadi saja, mengingat begitu sempurnanya Tuhan tentu setiap penciptaan ada maksud dan tujuannya. Misalnya saja kenapa pada beberapa hewan ada yang anaknya dalam hitungan menit sudah mampu berdiri dan beberapa jam kemudian malahan bisa berlari.

Sementara pada manusia kenapa perkembangan anaknya justru butuh waktu yang lebih lama lagi, untuk bisa duduk, merangkak, berdiri saja butuh hitungan bulan. Tahapan tumbuh kembang anak yang perlahan seperti itu, mungkinkah berhubungan erat dengan kekebalan tubuhnya kelak? Sangat menarik untuk direnungkan.

Tahapan paling awal dari seorang anak adalah menyusui, dulu era 80 an atau 90 an kalau tidak salah ingat wanita menyusui dianggap kurang gaul, bukan wanita modern terkesan kolot (bahkan ada yang takut akan merusak keelokan tubuh sang ibu). Tapi saat ini seiring penelitian yang ada terbukti bahwa menyusui ternyata sangat bermanfaat bukan saja untuk anak tapi juga ibunya. Kandungan ASI dari sang ibu ternyata memiliki zat yang sangat bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuhnya (Lihat di Kompas Health).

Tahap selanjutnya adalah saat mulai bisa melihat dan tengkurap, saat seperti ini anak mulai menggigit atau memasukkan apa saja yang bisa diraihnya untuk di makan. Mulai dari jari jemarinya sendiri sampai bantal, guling, gendongan dsb, terlihat jorok mungkin.

Selanjutnya adalah merangkak, dan tahap ini mungkin akan terlihat benar-benar menjijikkan, biasanya anak sambil merangkak ia akan memakan apa saja yang ditemuinya sepanjang jalur dia merangkak. Ketemu pasir akan memakan pasir, batu kerikil bahkan (kalau tidak waspada) kotoran cecak atau burung yang kebetulan nemplok juga akan dimakannya.

Ketika sudah agak besar bisa berjalan dan berlari, entah kenapa mereka begitu suka dengan tanah, pasir, air dan lumpur. Dimanapun berada bila melihat unsur tersebut mereka seperti terhipnotis tidak bisa menahan godaan untuk bermain didalamnya.

Tapi mungkinkah ini justru merupakan cara awal seorang anak untuk memperoleh kekebalan tubuhnya? Dengan cara mengenal terlebih dahulu lingkungan yang nanti akan dihadapinya, bila ia lahir dilingkungan perkampungan padat dan kumuh maka yang dia masukkan kemulut adalah tidak jauh berbeda dengan lingkungannya.

Jadi secara perlahan tubuh si anak sebernarnya dikenalkan kepada bakteri atau virus yang ada dilingkungannya terlebih dahulu. Secara perlahan tubuh anak diajari untuk mendeteksi bahaya apa saja yang dihadapi dilingkungannya tersebut. Bila suatu saat terkena bakteri tersebut sedikit banyak tubuhnya sudah pernah mengenalnya, jadi jauh lebih cepat tubuhnya mengantisipasi (mirip dengan vaksin, melemahkan bakteri untuk dikenali tubuh terlebih dahulu).

Dan bila ini diputus dengan cara mensterilkan anak dari semua aktivitasnya tersebut (melindunginya dengan rumah kaca), mungkin saja dia justru kehilangan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit yang ada dilingkungannya. Dan jalan termudah untuk mengobatinya adalah memberikannya antibiotik, padahal bahaya yang lebih besar dari antibiotik juga tengah mengancam, seperti tulisan Kompasianer @Ilyani S (disini) dan @Irawan (disini).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar