Ini hanya sekedar hasil pengamatan dan renungan pribadi saja, mengingat
begitu sempurnanya Tuhan tentu setiap penciptaan ada maksud dan tujuannya. Misalnya
saja kenapa pada beberapa hewan ada yang anaknya dalam hitungan menit sudah mampu
berdiri dan beberapa jam kemudian malahan bisa berlari.
Sementara pada manusia kenapa perkembangan anaknya justru butuh waktu yang
lebih lama lagi, untuk bisa duduk, merangkak, berdiri saja butuh hitungan bulan.
Tahapan tumbuh kembang anak yang perlahan seperti itu, mungkinkah berhubungan
erat dengan kekebalan tubuhnya kelak? Sangat menarik untuk direnungkan.
Tahapan paling awal dari seorang anak adalah menyusui, dulu era 80 an atau
90 an kalau tidak salah ingat wanita menyusui dianggap kurang gaul, bukan
wanita modern terkesan kolot (bahkan ada yang takut akan merusak keelokan tubuh
sang ibu). Tapi saat ini seiring penelitian yang ada terbukti bahwa menyusui
ternyata sangat bermanfaat bukan saja untuk anak tapi juga ibunya. Kandungan
ASI dari sang ibu ternyata memiliki zat yang sangat bermanfaat untuk sistem kekebalan
tubuhnya (Lihat di Kompas Health).
Tahap selanjutnya adalah saat mulai bisa melihat dan tengkurap, saat
seperti ini anak mulai menggigit atau memasukkan apa saja yang bisa diraihnya
untuk di makan. Mulai dari jari jemarinya sendiri sampai bantal, guling, gendongan
dsb, terlihat jorok mungkin.
Selanjutnya adalah merangkak, dan tahap ini mungkin akan terlihat
benar-benar menjijikkan, biasanya anak sambil merangkak ia akan memakan apa
saja yang ditemuinya sepanjang jalur dia merangkak. Ketemu pasir akan memakan
pasir, batu kerikil bahkan (kalau tidak waspada) kotoran cecak atau burung yang
kebetulan nemplok juga akan dimakannya.
Ketika sudah agak besar bisa berjalan dan berlari, entah kenapa mereka
begitu suka dengan tanah, pasir, air dan lumpur. Dimanapun berada bila melihat unsur
tersebut mereka seperti terhipnotis tidak bisa menahan godaan untuk bermain
didalamnya.
Tapi mungkinkah ini justru merupakan cara awal seorang anak untuk memperoleh
kekebalan tubuhnya? Dengan cara mengenal terlebih dahulu lingkungan yang nanti
akan dihadapinya, bila ia lahir dilingkungan perkampungan padat dan kumuh maka
yang dia masukkan kemulut adalah tidak jauh berbeda dengan lingkungannya.
Jadi secara perlahan tubuh si anak sebernarnya dikenalkan kepada bakteri
atau virus yang ada dilingkungannya terlebih dahulu. Secara perlahan tubuh anak
diajari untuk mendeteksi bahaya apa saja yang dihadapi dilingkungannya tersebut.
Bila suatu saat terkena bakteri tersebut sedikit banyak tubuhnya sudah pernah
mengenalnya, jadi jauh lebih cepat tubuhnya mengantisipasi (mirip dengan
vaksin, melemahkan bakteri untuk dikenali tubuh terlebih dahulu).
Dan bila ini diputus dengan cara mensterilkan anak dari semua
aktivitasnya tersebut (melindunginya dengan rumah kaca), mungkin saja dia justru
kehilangan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit yang ada dilingkungannya. Dan
jalan termudah untuk mengobatinya adalah memberikannya antibiotik, padahal bahaya
yang lebih besar dari antibiotik juga tengah mengancam, seperti tulisan
Kompasianer @Ilyani S (disini) dan @Irawan (disini).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar