Minggu, 13 September 2015

Harusnya Semesta Ini Tidak Tunggal (Universe), Tapi Banyak (Multiverse)


Salah satu sifat wajib yang harus dimiliki Tuhan adalah Maha Tunggal (Esa), tidak berbilang. Berkebalikan dari sifat Maha Tunggal tersebut adalah banyak, sifat yang wajib disandang oleh seluruh ciptaan-Nya. Karena Maha Tunggal adalah sifat yang hanya dimiliki Tuhan, maka semua ciptaan-Nya mesti dan harusnya bersifat jamak (multi).

Tidak berbagi, satu-satunya, tidak ada selain-Nya, dll, menjadi sifat yang hanya dimiliki Tuhan, sementara bisa dibagi, bukan satu-satunya, bisa diproduksi secara masal, dll, menjadi sifat yang dimiliki ciptaan/makhluk.

Termasuk didalamnya adalah alam semesta ini, jadi rasanya tidak tepat bila alam semesta ini dianggap alam semesta yang tunggal (universe). Sebagai ciptaan harusnya juga bersifat multi (lebih dari satu), memiliki saudara, memiliki teman, memiliki kerabat dan semacamnya.

Kumpulan galaxi yang disebut semesta ini, harusnya juga tidak hanya satu saja. Banyak kumpulan galaxi lainnya yang harusnya juga muncul atau mengada, sejalan dengan diadakan-Nya semesta yang dihuni anak turun Adam AS ini.

Semesta lain bukan dalam artian alam yang memiliki dimensi berbeda dengan semesta ini, tapi semesta yang serupa dan bisa jadi memiliki kemiripan dengan semesta yang dihuni oleh manusia.

Semesta yang mungkin saja dihuni oleh makhluk yang mirip manusia tapi hidup damai dan aman, atau mungkin juga semesta yang sunyi tanpa penghuni, atau semesta yang mungkin justru diisi oleh Iblis beserta keluarganya (karena gagal menipu Adam AS, jadi ganti Iblis yang turun ke dunia menanggung derita), dll.

Karena Maha Tunggal hanya bisa disematkan pada Sang Pencipta, maka multiverse adalah suatu hal yang seharusnya terjadi. Dan banyaknya semesta yang ada tentu tidak serta merta menjadi sebuah kesimpulan bahwa Tuhan menjadi banyak sebanyak semesta yang ada, justru banyaknya semesta membenarkan bahwa yang bersifat tunggal hanyalah Tuhan.

Semesta yang disini memang dihuni oleh makhluk yang penuh dengan ambisi, menyukai konflik, perang, kejahatan, dan lain sebagainya, namun disemesta lain bisa jadi dihuni oleh makhluk yang penuh kedamaian, aman, nyaman, sentosa dan sejahtera.

Dengan banyaknya semesta yang ada, maka semakin mengecilkan posisi manusia di jagad raya yang sangat luas ini, alias posisinya gak penting-penting amat. Maka kesombongan, kepongahan yang seperti apalagi yang mesti diumbar manusia. Masihkah merasa sok penting, merasa sok hebat, merasa sok kuat, merasa sok bisa, dan perasaan sok-sok-an yang lainnya.....

Sumber: http://astronomy-links.net/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar