Sebetulnya ini bukan ranah yang ingin saya campuri, tapi
apa mau dikata dengan berat hati saya tulis juga. (Dan tulisan ini akan saya
hapus, apabila Fatin ternyata sudah berlatih vokal)
Sejak
kemenangannya, belum pernah saya mendengar kabar Fatin menunjuk guru vokal
secara resmi, belum ada berita yang pasti bahwa Fatin berlatih vokal secara
terjadwal. Dan seolah menggaris bawahi apa yang saya duga, bahwa sampai sejauh
ini Fatin belum latihan vokal (koreksi
bila salah). Tertutama saat melihat penampilan Fatin yang masih saja belum
stabil, beberapa diantaranya bahkan berada dibawah performnya saat di XFactor.
Ini menimbulkan
banyak pertanyaan, ada apa sebenarnya? Salahnya dimana? Salahkah menajemennya?
Atau salahkah Fatinnya? Kenapa latihan vokal ini seolah menjadi prioritas
paling buncit?
Padahal sebagai
seorang penampil yang me-nyaji-kan suara sebagai modalnya (menjual suara bahasa
kasarnya), tentu yang ditunggu adalah suaranya. Bila suara ini tidak dilatih
dan dibiasakan, bagaimana bisa memberikan yang maksimal. Penyanyi yang sudah senior saja masih terus berlatih, apalagi pendatang
baru sudah seharusnya lebih keras lagi berlatihnya.
Bila pemilik
suara ini terus-menerus tidak bisa menampilkan yang terbaik, tidak bisa memberikan
yang maksimal, lantas apa lagi yang ingin didengar dan ditunggu oleh
penikmatnya? Bisa-bisa sedikit demi sedikit malah akan ditinggal oleh para
penikmatnya.
Tapi yang paling penting dari semua itu, kambali kepada manajemen, keluarga, dan terutama orang
yang menjalani/nglakoni-nya sendiri yaitu Fatin, sejauh mana kemauannya, sejauh
mana kenyamanannya menjadi penyanyi, sejauh mana ingin mencapainya. Kalau sudah merasa cukup dengan pencapaian
saat ini ya tidak masalah asal nyaman, dari pada mejalaninya dengan penuh keterpaksaan..........
Catatan:
Kenapa saya ngotot kalau suara Fatin enak
didengar (catat: bukan wow), patokan saya adalah granade dan pump up kicks. Dan
terlebih saat duet dengan Rossa, duet dengan Ariel Noah, duet denga Vidi Aldiano,
duet dengan Rio Febrian, duet dengan Sandy Sandoro, duet dengan The Colective,
terlihat begitu menjanjikan karena bisa mengimbangi dan tidak kedodoran
bersanding dengan musisi-musisi yang terhitung memiliki jam terbang tinggi.