Sabtu, 27 Juni 2015

Seandainya Surga dan Neraka Tidak ada



[[Kemarin, waktu sholat tarawih sendiri entah kenapa tiba-tiba kepikiran, seandainya surga dan neraka itu tidak ada kira-kira akan tetap tekun menjalankan ibadah-ibadah sunah semacam tarawih, witir, dll atukah tidak. Tidak ada lagi harapan mendapat imbalan, tidak pula bakal mendapat hukuman]] 

Seandainya kerja di sebuah perusahaan, dan kebetulan perusahaan tersebut tengah mengalami kesulitan keuangan menuju kearah kebangkrutan. Hingga membuat sang bos kalang kabut kesana kemari melobi sana–sini untuk menyelamatkan perusahaannya, tak sempat lagi kekantor mengawasi kinerja karyawannya.

Kondisi tersebut membuat para karyawan diposisi sulit, meski kerja bagus dan bersungguh-sungguh tetap tidak akan mendapat gaji, begitu pula kerja santai atau malah sibut chatting, fb-an, atau ngrumpi sana-sini juga tidak bakal kena tegur ataupun dipecat.
Lantas kondisi tersebut akankah membuat para karyawan akan tetap bersemangat dalam bekerja, atau justru bermalas-malasan.....

Sama halnya bila suatu saat Tuhan mengumumkan pada umatnya, karena satu dan lain hal surga dan neraka ditiadakan. Jadi ibadah sebagus apapun bahkan jika mati karena berjihad pun tidak bakal ada yang masuk surga, mendapatkan bidadari cantik dan minuman yang mirip fermentasi anggur. Ataupun melakukan ma lima (main/judi, mabok/minum, madat/narkoba, madon/PSK, maling/mencuri) juga tidak bakal dimasukkan lagi neraka, tidak adalagi siksaan neraka.

Lantas kondisi tersebut akankah membuat umat manusia tetap ingin menjalankan ibadah, tetap ingin berbuat baik pada sesama, atau malah kejahatan akan semakin menjadi-jadi...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar