[[Kemarin, waktu
sholat tarawih sendiri entah kenapa tiba-tiba kepikiran, seandainya surga dan
neraka itu tidak ada kira-kira akan tetap tekun menjalankan
ibadah-ibadah sunah semacam tarawih, witir, dll atukah tidak. Tidak ada lagi
harapan mendapat imbalan, tidak pula bakal mendapat hukuman]]
Seandainya kerja
di sebuah perusahaan, dan kebetulan perusahaan tersebut tengah mengalami
kesulitan keuangan menuju kearah kebangkrutan. Hingga membuat sang bos kalang
kabut kesana kemari melobi sana–sini untuk menyelamatkan perusahaannya, tak
sempat lagi kekantor mengawasi kinerja karyawannya.
Kondisi tersebut
membuat para karyawan diposisi sulit, meski kerja bagus dan bersungguh-sungguh
tetap tidak akan mendapat gaji, begitu pula kerja santai atau malah sibut
chatting, fb-an, atau ngrumpi sana-sini juga tidak bakal kena tegur ataupun
dipecat.
Lantas kondisi
tersebut akankah membuat para karyawan akan tetap bersemangat dalam bekerja,
atau justru bermalas-malasan.....
Sama halnya bila
suatu saat Tuhan mengumumkan pada umatnya, karena satu dan lain hal surga dan
neraka ditiadakan. Jadi ibadah sebagus apapun bahkan jika mati karena berjihad pun
tidak bakal ada yang masuk surga, mendapatkan bidadari cantik dan minuman yang
mirip fermentasi anggur. Ataupun melakukan ma lima (main/judi, mabok/minum,
madat/narkoba, madon/PSK, maling/mencuri) juga tidak bakal dimasukkan lagi
neraka, tidak adalagi siksaan neraka.
Lantas kondisi
tersebut akankah membuat umat manusia tetap ingin menjalankan ibadah, tetap
ingin berbuat baik pada sesama, atau malah kejahatan akan semakin
menjadi-jadi...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar