Bila dibanding
dengan XFI sesi pertama, sesi ke dua ini terasa ada beberapa perbedaan, terutama
pada komposisi peserta dimasing-masing kategori.
Kalau dahulu untuk
kategori girls, terlihat perbedaan yang jelas type dan warna suaranya. Ada Shena
yang beraliran jazz, Yohana yang punya power dan nada tinggi, Fatin yang
berkarakter kuat dan unik.
Kategori boys,
dulu ada Mika berkarakter, Dicky yang suara dan penampilannya unik, Gede bersuara lembut. Ditambah untuk group dulu ada NUDI gerombolan cowok-cowok keren
idola remaja putri, para mahasiswi plus ibu muda.
Sementara di sesi
ke dua ini kategori girls sepertinya memiliki karakter yang hampir sama, Ismi,
Riska, Ajeng, yang mungkin agak berbeda adalah Clarisa. Begitu pula untuk kategori boys juga terlihat hampir
sama rata.
Yang mungkin ada
variasianya hanya kategori over age, di sesi kedua ini ada Desy sama seperti
Novita, Angela unik, Sule rocker berpengalaman. Hampir sama dengan sesi pertama
dulu, ada Isa yang sangat atraktif, Agus suaranya laki banget, Alex bisa
melengking tinggi, dan Novita paket komplet seorang diva.
Kelihatannya para
juri lebih berhati-hati memilah dan memilih pesertanya, semacam tidak mau ambil
resiko. Mereka mungkin tidak mau ambil resiko memasukkan peserta amatir semacam
Fatin, penampilannya beresiko naik turun bahkan terjadi insiden lupa lirik
segala.
Tapi bukankah ini
XFactor yang mencari penyanyi dengan faktor x, kenapa mesti mengikuti standar
ajang pencaria bakat lain. Kenapa mesti mencari peserta yang punya skill, atau
punya pengalaman bernyanyi yang bagus. Kenapa tidak ditabrak saja aturan
mainnya, mencari peserta dengan aneka karakter, aneka aliran musik, aneka gaya
penyanyinya, dll.
Misalnya bisa saja
seperti Boby Berliandika atau Julia Martinez dimasukkan, atau kalau perlu pada kategori girls
dimasukkan peserta bergenre rock (kan jarang remaja putrid nge-rock). Orang mungkin malah bertambah penasaran dengan perkembangan atau
perubahan mereka selama di galashow.
Toh pada akhirnya
bukan hanya skill saja yang akan berbicara, tapi juga nasib, peruntungan, dan
takdir (baca faktor x) turut
menentukan peruntungan seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar